Sistem Control
Sensor Temperatur
Sobat, dalam suatu pelaksanaan aktivitas produksi disuatu pabrik, dibutuhkan proses control yang bertujuan untuk mengendalikan suatu sistem agar bekerja sesuai dengan set point untuk mendapatkan hasil/produk yang diinginkan. Pengontrolan dilakukan pada 4 parameter (parameter control) yaitu:
- Temperature (T)
- Pressure (P)
- Flow (F)
- Level (L)
Dalam suatu sistem pengontrolan digunakan angka-angka yang menjadi input dan output control. Angka-angka tersebut diperoleh dari suatu alat yang mendeteksi adanya perubahan pada lingkungannya baik secara fisik ataupun kimia. Ini biasa disebut dengan sensor. Sensor akan mendapatkan kondisi aktual dari T, P, F dan L. Untuk itu sobat, kita bersama akan mengenal apa itu sensor dan jenis-jenisnya.
Berdasarkan http://www.musbikhin.com/pengertian-sensor-dan-macam-macam-sensor kita mendapatkan infrormasi bahwa Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan :
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk “hot” atau sambungan pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan sambungan referensi. Perbedaan suhu antara sambungan pengukuranmdengan sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai thermocouple.
(a) (b)
Gambar 3. (a)Thermocouple ; (b) Simbol thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dan dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten melalui pendeteksian tahanan. Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina karena kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas.
Gambar 4. (a) Detektor suhu tahanan (b) Simbol RTD
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif. Karena suhu meningkat, tahanan menurun dan sebaliknya. Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 % per ³C) oleh karena itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu.
(a)
Gambar 5. (a) Thermistor
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)
Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang merasakan (sensor). Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus. Meskipun terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 ³C), tetapi menghasilkan output yang sangat linear di atas rentang kerja.
(a)
Gambar 6. (a) Sensor suhu IC;
Sumber: Sensor dan tranduser bidang keahlian teknik elektronika
Sobat, dari uraian diatas kita menjadi sedikit tahu tentang sensor temperature. Insyaalah kita akan melanjutkan pembahasan kita pada kesempatan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar