Rabu, 24 Juli 2013

Pusat Penampung Produksi Oil

Laporan Kunjungan Lapangan
Proses dan Diagram Alir Pusat Penampung Produksi (P3)


Pusat Pengumpul Produksi (P3) merupakan lokasi pengumpulan gross oil dari SP yang berada dinaungan PT. Pertamina EP Prabumulih dan bekerjasama dengan Mitra Pertamina. Sumber minyak didapatkan oleh P3 dari  Limau Group (LG), Gunung Kemala (GNK), Beringin (BRG), Talang jimar (TJ), Tanjung Tiga (TT) serta Titis Sampurna dan Pagardewa. Minyak yang didapat berupa kondensat dari Titis Sampurna dan Pagar Dewa pada tanki 20, Minyak dengan viscositas tinggi dari Talang Jimar pada tanki 16 dan 18 serta Tanjung Tiga pada tanki 1 dan 15, terakhir jenis minyak dengan viscositas rendah dari Limau Group pada tanki 2 dan 4, Gunung Kemala pada tanki 3 dan 19, dan Beringin pada tanki 10 dan 11.
Minyak datang dari lokasi masing-masing menuju ke P3 dengan menggunakan piping system dengan ukuran 6 inci. Dilakukan injeksi Chemical dengan menggunakan chemical pump berupa demulsifier yang berfungsi memisahkan kandungan air didalam minyak, selanjutnya minyak tersebut dialirkan pada masing-masing tanki. Kapasitas tanki dapat dirincikan sebagai berikut:

No Tanki
Kapasitas (M3)
bbls
Jenis Minyak
Sumber
Density (15 oC)
T ( oC )
Viscositas Tinggi
Viscositas Rendah









Tanki yang menampung Minyak Viscos Tinggi dialiri steam yang dihasilkan oleh boiler.  Pengaliran steam dilakukan pada pipa yang membentuk spiral dibagian dasar tanki. Ini dilakukan untuk menjaga kekentalan minyak agar tidak bertambah tinggi. Temperature steam ini berkisar antara 100-104oC dan tekanan antara 50-55 Psi. 
Didalam Tanki terjadi pemisahan antara air dan minyak yang dipengaruhi oleh massa densitas. Air akan berada dibagian bawah, sedangkan minyak berada pada bagian atas. Air akan di drain ke bagian water disposal melalui pipa dan parit. Air ini kan dikembaliakan ke SP 6 untuk water injection. Minyak Yang didapatkan pada tiap tanki akan dialirkan dengan satu pipa menuju KM 3 menggunakan pompa recrifocating merek Allis Chalmers dengan system piston sebanyak 4 buah yang aktif bernomor 1,2,3, dan 6. Supaya air tidak terikut dalam pemompaan, dilakukan pengaliran menggunakan inlet pipa hisap dengan tipe swing. Sehingga tinggi permukaan penghisapan dapat disesuaikan dengan level minyak dalam tanki.
Sebelum minyak ditransfer dilakukan pengecekan water content dan salt content pada laboratorium dengan metode sampling. Cara ini juga dilakukan pada minyak dari LG pada inlet P3 guna bahan pertimbangan proses pemisahan pada P3.  Apabila minyak telah sesusai dengan spec yaitu water content tidak lebih dari 0.5 % dan salt content maximal 7.0 PTB. Maka minyak tersebut dapat dikirimkan ke RU III Plaju yang sebelumnya diterima oleh KM 3 terlebih dahulu. Apabila pada hasil sampling oleh laboratorium menunjukkan salah satu atau keduanya melebihi batas atas yang telah ditentukan maka dilakukan shutling yaitu mengistirahatan terhadap pengiriman oil dan dilakukan drain terhadap air ditangki serta penginjeksian Chemical berupa demulsifier ke pipa atau langsung terhadap tanki bila diperlukan.
Minyak dikirim menggunakan pipa, karena sering terjadi penyempitan pada bagian dalam pipa oleh lilin dan kotoran yang terdapat dlam minyak. Maka dilakukan pemasukan alat yang disebut ”Tikus” pada dalam pipa di godevil box. Tikus ini akan membersihkan penyebab sumbatan sehingga pengaliran dapat dilakukan dengan pressure yang rendah. Tikus akan keluar pada godevil box yang lain dengan jarak tertentu. Kemudian akan dilakuakn pemasukan kembali pada godevilbox yang telah disiapkan.
  
Pengecekan Water Content
  1. Dambil sample pada pipa inlet/outlet sesuai tujuan pengecekan
  2. Sample dimasukkan dalam tube yang berkapasitas 100 ml
  3. Ditetesi dengan demulsifier sebanyak 3 tetes ( karena oil dalam 100%)
  4. Tube dimasukkan dalm sentrifugal untuk dilakukan pemutaran selama 10 menit.
  5. Setelah 10 menit pemutaran dihentiakan dan dilakukan pembacaan pada tube untuk mengetahui persentase air didalam kandungan minyak. ( water content tidak boleh lebih dari 0.5 %)

Pengecekan Salt Content
Dengan mengguanakn alat Salt-in-Crude- Analizer. Blank Offset
Langkah I
  1. Hubungkan SICA ke sumber listrik 220 volt
  2. Tekan tombol power yang ada dibelakang alat
  3. Siapkan larutan blanko 40 ml xylene + 50 ml mix alkohol kedalam breaker glass aduk sampai rata.
  4. Celupkan elektroda kedalam breaker glass yang berisi larutan blanko
  5. Tekan tombol Voltase Preset masukkan nilai voltase 125 melalui tombol nomerik dan akan tampil dilayar angka 125.
  6. Tekan dan tahan tombol Voltase applied maka akan tampil dilayar nilai angka  0.xxx kemudian catat sebagai nila blank offset.
Langkah II
Penentuan salt content sample
  1. Tuangkan larutan 40 ml xylene kedalam breaker glass
  2. Kemudian masukkan 50 ml mix alkohol
  3. Masukkan sample minyak kocok sampai rata
  4. Tempatkan gelas breaker yang berisi larutan pada alat sika dan hubungkan elektrodanya kedalam breaker glass tersebut.
  5. Tekan dan tahan tombol Voltase applied, maka akan tampil nilaiu angka x,xxx
  6. Kemudian kurangkan nilai tersebut dengan nilai Blank Offset
  7. Maka didapat nilai mA konduktor pada larutan sample
  8. Baca PTB salt Content dengan mengkolerasikan mA ketabel atau grafik salt content.
Sumber: Arsip PKL Pribadi di Pertamina EP Region Sumatera Field Prabumulih

1 komentar:

  1. Kami mempunyai product Water Content Measurement Online system. Biasa dipakai untuk di Oil trafo, Engine, Lubricant Oil, Hydraulic oil...


    Type EE36, EE381, Oilport 30

    Thanks
    Tulus
    082312841116
    tulus.s@supratechnic.co.id

    BalasHapus