Rabu, 24 Juli 2013

Water Treatment

Uraian Proses Water Injection Plant
Talang Jimar


Water Injection Plant atau Stasiun Pengumpul VI merupakan bagian dari PT. Pertamina EP Prabumulih. SP VI mendapatkan input proses berupa air dari P3 Prabumulih dengan kapasitas berkisar 20.000-30.000 bbl/day dan gross oil dari lapangan Talang Jimar dan Tanjung Tiga dengan kapasitas dari masing-masing 24.000 bbl/day dan 4000bbl/day.

Air diterima oleh SP VI melalui piping system dengan pipa sebesar 6 inci bewarna hijau. Laju alir dibaca oleh flow meter dengan merek Krohne dari Flotech sebesar 182.3 m3/hour. Dalam pengaliran itu dilakukan penginjeksian Chemical oleh Chemical Pump pada dalam pipa pengaliran air. Chemical itu berupa water chalifier yang berfungsi untuk memisahkan partikel minyak dari air. Cara kerja dari chemical ini menurunkan tekanan permukaan sistem minyak air atau air minyak sehingga partikel-partikel kecil minyak/air akan menyatu dan menjadi ukuran yang lebih besar dengan adanya gaya grafitasi kedua cairan tersebut akan terpisah. Chemical oxigen chavenger diinjeksiakn pula untuk mengurangi kadar O2 dalam fluida. Injeksi Chemical berikutnya berupa Corrosion Inhibitor yang berfungsi untuk mencengah terjadinya reaksi korosi pada peralatan dengan cara membentuk lapisan pelindung pada lapisan metal. Biocide juga di injeksikan yang bertujuan untuk mencegah pertumbuhan bakteri, sehingga pembentukan H2S oleh bakteri akan teratasi.
Air mengalir menuju Free Water Knock Out (FWKO) sebanyak 2 buah dengan masing-masing kapasitas 3000 bbl. Didalam FWKO terjadi pemisahan antara minyak, air, dan partikel yang terlarut didalamnya. Air dengan gaya gravitasi akan berada dibawah dikarenakan massa density yang lebih besar dari minyak. Sehingga minyak dapat diperoleh pada bagian atas air untuk dialirkan pada oil storage berkapasitas  300 M3 yang selanjutnya dikirim ke P3.
Air dari FWKO masuk dalam Skimmer Tank yang berfungsi untuk memisahkan dan menampung kotoran yang terikut dalam air. Dari skimmer tank, Air dialirkan ke tiga buah filter dengan media penyaring Nut Shell.  Disini akan dilakukan filterisasi air dari zat lain  yang masih terikut seperti hidrokarbon dll. Kemudian air menuju ke dua water storage masing-masing berkapasitas 500 M3. Selanjutnya sebagian air  di injeksiakan ke well dengan menggunakan inject Pump berkapasitas 36.000 bbl/day dan sebagian lainnya dikembalikan ke P3.
Selain feed air, pemberisihan gross oil yang berasal dari SP di sekitar SP VI juga dilakukan dengan menggunakan pipa bewarna merah yang disebut dengan line gross dengan kapasitas 20.000 bbl/day. Penginjeksian Chemical juga dilakukan untuk pengumpulan lumpur didalam minyak sehingga berukuran lebih besar dan dapat terpisah dari gross oil. Chemical ini berupa Demulsifier yang diinjeksikan menggunakan chemical pump. Setelah itu, gross oil yang sudah diinjeksi chemical dialirkan menuju FWKO berkapasitas 2200 bbl. Disini akan terpisah antara air, lumpur dan minyak sehingga minyak pada bagian atas FWKO akan mengalir ke oil storage berkapasitas 300 M3. Air dan lumpur akan menuju skimmer tank untuk dilakukan pemisahan pula antara keduanya. Lumpur dan partikel lainnya akan ditampung pada skimmer tank sedangakan air dan partikel yang masih terikut akan dialirkan menuju filter bersama air yang berasal dari P3 sebelumnya. Tanki yang digunakan pada SP VI adalah fix roof.
Minyak yang berasal dari well disekitar SP VI yaitu sumur 206, 211, 233, 234, dan 214 ditampung didalam empat buah oil tank dengan masing-masing berkapasitas 40 M3 yang telah melewati dua buah horizontal separator untuk pengambilan gas dan selanjutnya di flare ke udara. Minyak ditampung dalam ke empat buah tanki. Sedangkan sumur yang tidak menghasilkan gas, hanya berupa oil saja, langsung dialirkan dalam oil tank berkapsitas 300 M3 yang merupakan penampungan oil dari FWKO yang berkapsitas 2200 bbl yang telah dibahas sebelumnya. Minyak akan dikirim ke P3 menggunakan dua buah  Retrifocating Pump jenis piston.

 Sumber: Arsip PKL Pribadi

2 komentar: